Film "Black Panther" Memulai Proses "Shooting" di Dua Negara

Black Panther

Film pahlawan super Black Panther memulai proses shooting hari ini, Jumat (3/2/2017). Ini diumumkan oleh Marvel Studios melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

"Black Panther mengambil Atlanta dan Korea Selatan sebagai lokasishooting," demikian yang tercantum.

Aktor Chadwick Boseman dipastikan tetap memerankan karakter T'Challa, sosok asli di balik kostum Black Panther. Artis peran Michael B Jordan, aktris peraih Oscar Lupita Nyong'o, Angela Bassett, dan Forest Whitaker juga ikut terlibat.

Duduk di kursi sutradara, ada Ryan Coogler yang juga menulis skenario Black Panther bersama Joe Robert Cole.

Dalam menuangkan imajinasinya, Coogler menggandeng Penata Rias peraih Oscar untuk Star Trek Beyond, Joel Harlow, dan pengawa efek spesial Captain America: Civil Wars, Dan Sudick.

Karakter Black Panther kali pertama muncul dalam komik "Fantastic Four Volume 1" edisi 52 (1966). Diangkat ke layar lebar, film pahlawan super hitam pertama ini akan mengambil cerita T'Challa usai peristiwa yang terjadi dalam Captain America: Civil War.

T'Challa kembali ke negara asalnya, Wakanda, Afrika, untuk mengambil haknya sebagai raja. Namun, musuh lamanya muncul kembali.

Film Black Panther dijadwalkan tayang perdana di Amerika Serikat pada 16 Februari 2018 mendatang.

Inilah Alasan PHP Lebih Kejam daripada Diputuskan

Pemberi Harapan Palsu

Ada kata baru dalam kamus berkencan orang bule, yaitu breadcrumbing. Kata ini mulai bermunculan di berbagai media sosial untuk menggambarkan cara seseorang memberikan respons yang membuat Anda berharap, tetapi menjaga agar hubungan tidak menjadi serius.

Di Indonesia, hal ini dikenal dengan nama Pemberi Harapan Palsu atau PHP.

“PHP lebih kejam daripada ghosting (menghilang begitu saja),” kata Carole Lieberman, seorang psikiater dan pakar hubungan asal Beverly Hills, Amerika Serikat.

Dia melanjutkan, ghosting hanyalah cara yang pengecut untuk memutuskan hubungan, tetapi PHP mematikan hubungan secara perlahan-lahan dan menyakitkan. Setidaknya ghosting dengan jelas menyatakan bahwa orang tersebut sudah hilang dari hidup Anda.

Masih belum percaya bahwa PHP lebih kejam daripada diputuskan? Berikut adalah tiga alasannya:

1. PHP membuat hubungan menjadi tidak personal

Menurut Stef Safran, pemilik biro jodoh Stef and the City, PHP membuat Anda merasa sebagai satu di antara kesekian wanita yang diajaknya bicara.

“kencan sendiri, di zaman ini, tidak sepersonal dulu. Ditambah dengan merasa bahwa Anda hanyalah satu dari sekian banyak wanita, tentu Anda akan mulai mempertanyakan makna hubungan dan kencan,” ucapnya.

2. PHP membuat berkencan menjadi lebih sulit dari yang seharusnya

Semakin sering Anda melakukan PHP atau menjadi korban PHP, maka hubungan kencan akan menjadi semakin sulit dan rumit.

“Mana bisa Anda menggoda seseorang yang hanya membalas pesan setiap sepuluh hari sekali? PHP membuat berkencan menjadi tidak menyenangkan dan membingungkan,” ujar Safran.

3. PHP hanyalah permainan

PHP hanyalah sebuah permainan emosi yang dilakukan seseorang untuk mencegah kepergian Anda tanpa ada niatan untuk membuat hubungan menjadi serius.

“Kita benci orang yang suka bermain-main dengan hubungan dan kita benci permainan dalam hubungan, tetapi PHP memperpanjang waktu bermain yang menyebalkan ini,” kata Safran.

Sebuah Benua Ditemukan Setelah Hilang Jutaan Tahun

Mauritia

Sebuah benua yang hilang selama jutaan tahun dikabarkan telah ditemukan, diperkirakan benua tersebut terletak di wilayah tujuan wisata favorit, Mauritia.

Benua tersebut diberi nama Mauritia. Benua ini dahulu merupakan bagian dari superbenua Gondwana. Sekitar 200 juta tahun yang lalu, Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, India, Antartika dan salah satunya Mauritia.

Lewis Ashwal, seorang pimpinan tim peneliti, menyebutkan bahwa Mauritia adalah bukti terpecahnya Gondwana menjadi daratan - daratan kecil tidak terjadi melalui proses yang sederhana.

"Itu terjadi lewat peristiwa kompleks, menjadi sejumlah fragmen kerak benua yang ukurannya bervariasi dan lalu berkembang seiring evolusi basin Samudra Hindia," katanya seperti dikutip dari Kompas.com

Setelah melakukan analisis mineral zircon (mineral yang juga ditemukan pada lava gunung berapi), Ashwal akhirnya menemukan benua Mauritia. Ashwal dan tim menemukan zircon yang berusia 3 miliar tahun dan zircon itu menurutnya terlalu tua untuk dimiliki oleh Mauritia. Lebih lanjut menurutnya, tidak ada zircon yang usianya melebihi 9 juta tahun di Mauritia. 

Penemuan yang dipublikasikan di jurnal Nature Communication minggu ini tersebut menuai kritik. Sejumlah ilmuwan mengatakan, zircon berumur 3 miliar tahun bisa jadi dari tempat lain dan dibawa angin.

Ashwal yakin, zircon analisisnya bukan bawaan angin. Ia mengatakan, data yang diperoleh menunjukkan dengan jelas adanya benua di bawah Mauritius.

Pasang Iklan untuk Cari Teman Memancing, Kakek Ini Tuai Perhatian

Ray Johnstone
Ray Johnstone
Seorang kakek berusia 75 tahun, Ray Johnstone, ditawarkan liburan gratis ke seluruh Australia. Hal tersebut terjadi setelah iklannya untuk mencari teman memancing yang dipasang secara online ramai dibicarakan.

"Nama saya Ray Johnstone dari Australia. Saya seorang pensiunan dan sedang mencari teman memancing, karena teman memancing saya sudah meninggal. Saya akan lebih senang lagi jika anda juga senang memancing," tulis Johnstone dalam iklannya pada 19 Januari 2017 yang dilansir dari Liputan6.com.

Saya bersedia membiayai semuanya, seperti bensin, umpan dan lainnya. Kebetulan saya juga memiliki perahu sendiri," imbuh dia.

Didukung oleh kampanye di media sosial menggunakan hashtag #IllFishWithRay, permohonan Johnstone dengan cepat menyebar di luar kota kecilnya, Lewiston.

Iklannya telah dilihat sekitar 14.000 orang pada Senin 30 Januari 2017. Pada Rabu 1 Februari 2017 malam, jumlahnya mendekati 100.000.

"Saya sudah diliput TV," katanya kepada BBC. "Hampir setiap stasiun radio di Australia menelepon saya. Telepon saya terus berdering. Saya bahkan tidak percaya hal ini terjadi," tambahnya.

Putri Johnstone, Pamela, mengucapkan terima kasih atas respons orang-orang. Melalui akun Facebooknya, ia menulis bahwa sang ayah begitu kesepian sejak ibunya meninggal.

Sejak iklan Johnstone menjadi viral, lebih dari 100 orang dari seluruh negeri menawarkan diri untuk pergi memancing dengannya.

Kisah Johnstone ini jelas menyentuh banyak orang. Sang kakek kini menjadi terkenal di Australia, bahkan seorang pengrajin kayu menawarkan untuk menerbangkan Johnstone dan cucunya ke Queensland selama dua hari untuk memancing di Stradbroke Island.

"Ada sekitar tujuh atau delapan orang yang mengantre untuk pergi memancing bersamaku setelah itu," ucap Johnstone.

"Saya tak mengerti bagaimana satu iklan yang sederhana bisa menuai respons yang begitu banyak dari orang-orang, mungkin karena aku sudah berusia 75 tahun," pungkas Johnstone.

Misteri di Balik Arsip Rahasia Vatikan, Ada Bukti Keberadaan Alien?

Vatican



Misteri dan intrik merupakan bagian dari Takhta Suci. Orang seringkali penasaran dengan apa yang digeluti para petinggi keagamaan di balik pintu-pintu tertutup. Demikian juga dengan harta karun yang konon ada dalam ruang-ruang di Vatikan.

Bahkan ada dugaan bahwa Paus memiliki bukti keberadaan mahluk angkasa luar (extraterrestrial) dan setan yang disembunyikan baik-baik dalam katakombe (gua bawah tanah). Namun, ternyata, rahasia berkas-berkas itu lebih realistis daripada yang diduga.

Karena alasan itu, seperti dilansir dari Liputan6.com, rahasia itu malah lebih menarik. Ada surat-surat tulisan tangan dari para tokoh seperti Ratu Mary dari Skotlandia dan Abraham Lincoln, hingga dekrit pengasingan Martin Luther. Yang jelas, isi arsip-arsip itu cukup membuat mata membelalak.

Sifatnya yang menagawang itulah membuat isinya sangat menarik, sekaligus membuatnya dijaga ketat.

Sebenarnya, bukan bukti keberadaan alien yang dicoba disembunyikan dari mata orang luar, melainkan dokumen yang melibatkan keterlibatan oknum gereja pemerintahan Mussolini, atau bahkan gerakan anti-Semit yang digagas Hitler.

Archivum Secretum

Kebenaran tentang arsip-arsip rahasia bermula dari kesalahan penterjemahan bahasa Latin. Nama kumpulan arsip Vatikan adalah Archivum Secretum Apostolicum Vaticanum.

'Secretum' dalam bahasa Latin bukan berarti 'secret' atau 'rahasia' seperti yang disangka orang, tapi lebih tepat diterjemahkan sebagai 'personal' atau 'pribadi'. Arsip-arsip itu sebenarnya terdiri dari surat-surat pribadi dan catatan-catatan historis para Paus sebelumnya selama 4 abad belakangan.

Kumpulan arsip itu dimulai oleh Paus Paulus V yang merasakan nilai penting sejarah korespondensi itu dan paham bahwa dokumen-dokumen itu harus dilestarikan.

Namun begitu, mentalitas pada Abad ke-17 adalah bahwa orang biasa tidak perlu mengintip pertukaran kata-kata antara para Raja dan kepala Gereja, sehingga arsip-arsip itu dikunci rapat-rapat.
Akses ke Arsip Pribadi

Baru pada 1881, Paus Leo XIII mengizinkan para peneliti untuk melihat sebagian isi arsip. Tapi, itu bukan hal yang gampang bagi seseorang untuk melihat dokumen tadi dan prosedurnya belum banyak berubah selama 200 tahun terakhir ini.

Yang jelas, jurnalis, mahasiswa, dan peneliti amatir tidak diberikan akses. Setelah pihak yang tertarik membuktikan dirinya sebagai cendekiawan serius, izin diberikan dan harus diperbarui setiap 6 bulan.

Untuk menuju tempat arsip, seperti kata O'Loughlin pada 2014, "Seorang cendekiawan harus masuk lewat Porta Sant'Anna, melewati para Pengawal Swiss, berjalan melewati Cortile del Belvedere, dan menunjukkan izinnya."

Setelah dipersilakan, cendekiawan itu harus menyebutkan dokumen tertentu yang ingin mereka telaah dan hanya boleh menelaah 3 dokumen per hari. Jadi, cendekiawan itu hanya boleh menelisik katalog isi arsip dan memilih artikel yang ada dalam katalog bertuliskan tangan dalam bahasa Italia atau Latin.

Katalog-katalog itu sendiri cukup menantang karena arsip-arsip di sana, seperti kata Keyser (2015), "tersusun dalam rak sepanjang 80 kilometer dengan dokumen-dokumen yang bertarikh hingga Abad ke-8." "Jika dalam beberapa menit mereka sadar bahwa apa yang dicari tidak ada dalam folder yang diminta, mereka terpaksa pulang. Ini merupakan tantangan bagi para sarjana yang terbatas waktunya atau mereka yang datang dari tempat jauh."

Komputer diizinkan, tapi fotografi tidak boleh, sehingga para pakar harus mengandalkan kemampuan mencatat dan mengertik mereka.

Harta Karun Sejarah

Bagi seseorang yang cukup beruntung mendapatkan akses ke Arsip Vatikan, ada baiknya untuk mencari sejumlah harta karun seperti berikut ini:
  • Gulungan 60 meter berisi catatan pengadilan terhadap Knights Templar yang berlangsung selama beberapa tahun sejak 1307.
  • Inter caetera, dekrit kepausan terbitan Paus Alexander VI pada 1493 yang membagi dunia menjadi dua pihak, Spanyol dan Portugis.
  • Sepucuk surat dari Michelangelo kepada Paus Julius II
  • Dekrit kepausan 1521 oleh Paus Leo X yang mengasingkan Martin Luther
  • Petisi 1530 dari Raja Henry VIII kepada Paus Clement VII yang meminta pembatalan pernikahan sang raja dengan Catherine dari Aragon dengan menyertakan tandatangan dan segel dari 80 ksatria dan imam Inggris. Paus menolak petisi itu.
Petisi 1530 dari Raja Henry VIII kepada Paus Clement VII

  • Sepucuk surat untuk Paus Sixtus V dari Ratu Mary di Skotlandia yang memohon kepada Gereja untuk turut campur sesaat sebelum hukuman mati baginya.
  • Beberapa catatan terkait peradilan terhadap Galileo pada 1633.
  • Sepucuk surat dari Paus Innocent X dari Ibu Suri Helena Wang dari China -- yang memeluk agama Katolik. 
  • Sepucuk surat dari Paus Clement XII kepada Dalai Lama VII yang memohon perlindungan bagi para misionaris Fransiskan di Tibet.
  • Surat-surat tahun 1863 dari Abraham Lincoln dan Jefferson Davis dalam upaya meminta Paus Pius IX berpihak kepada kubu Union atau Konfederasi dalam Perang Sipil Amerika Serikat. Dua pemimpin Amerika itu bukan Katolik.

Paus Pius XII

David Kertzer, ahli sejarah dari Brown University, berhasil memeriksa dokumen dari masa Paus Pius XI (1922 - 1939). Ia menyimpulkan bahwa Paus "membuat kesepakatan dengan Mussolini untuk melindungi kepentingan Gereja asalkan tutup mulut tentang anti-Semit yang disokong negara, suatu kesimpulan yang berseberangan dengan pengakuan Gereja", demikian menurut O'Loughlin (2014).

Beberapa kelompok menekan Paus Fransiskus untuk membeberkan semua isi terkait dengan Paus Pius XII (1939 – 1958) agar dunia akhir mengetahui dengan pasti keterlibatannya dengan Nazi.

Ada beberapa yang mengatakan bahwa ia mendukung Hitler, serupa dengan kesepakatan Gereja dengan Mussolini. Sebagian lagi mengatakan bahwa Paus menentang Nazi dan membantu menyembunyikan kaum Yahudi dan pihak-pihak lain yang menjadi sasaran Nazi.

"Orang bicara, para cendekiawan bicara. Adakah yang masih sengaja disembunyikan karena tidak terlalu nyaman menurut pandangan Gereja?" kata Kertzer.

Walau begitu, Kertzer mengakui bahwa Arsip Rahasia dikelola oleh para profesional dan, menurut O'Loughlin (2014), "ada penghargaan terhadap keilmuan serius tentang sejarah."

Pada 2012, sebagai bagian dari perayaan 400 tahun arsip-arsip itu, ada 100 dokumen yang dibeberkan kepada publik melalui pameran bertajuk "Lux in Arcana".

Peneliti Inggris Sebut Periode Waktu Sehari Menjadi 25 Jam Akibat Rotasi Bumi Melambat

Earth

Rotasi bumi dikatakan semakin melambat dan bahkan perlambatannya sampai membuat periode waktu menjadi 25 jam dalam sehari dan bukan lagi 24 jam. Tim peneliti Durham University, Inggris, mengumpulkan data rekam fenomena alam semesta selama 2.735 tahun dan mendapati adanya perubahan tempo rotasi bumi. Dari data tersebut, didapati periode sehari di bumi ternyata bertambah dua milidetik tiap abad, menandakan adanya perlambatan rotasi bumi secara gradual.

Hal itu terlihat dari adanya perubahan konsisten dari kalkulasi terlihatnya fenomena gerhana dari bumi. "Itu artinya percepatan rotasi bumi selama ini berubah-ubah," jelas Leslie Morrison, astronom yang tergabung dalam tim penelitian itu.

Menurut Leslie Morisson, melambatnya rotasi bumi ini memungkinkan periode 24 jam dalam sehari bisa jadi bertambah. Namun, masih butuh waktu yang cukup lama untuk pertambahan periode sehari itu benar-benar terasa dampaknya bagi kehidupan di bumi. Sebab, untuk bertambah semenit saja, butuh waktu 6,7 juta tahun lagi, sehingga untuk menjadikan periode sehari menjadi 25 jam butuh waktu sekitar dua juta abad lagi.

Tim peneliti menyebut perubahan rotasi bumi ini bisa jadi dipengaruhi beberapa faktor, seperti perubahan permukaan kutub dan aktivitas elektromagnetik dari inti bumi.

Fenomena Langka, Salju Turun di Gurun Sahara

Gurun Sahara Salju

Pemandangan langka terlihat di Gurun Sahara pada Desember ini. Salju turun di gurun terluas ini untuk kali pertama dalam 37 tahun. Seorang fotografer amatir, Karim Bouchetata, mengabadikan momen tersebut dari kota kecil di Sahara, Ain Sefra, Algeria, pada Senin (19/12/2016) yang lalu.

Karim memotret pemandangan gurun yang menjadi dramatis manakala salju jatuh di pasir Sahara yang berwarna kemerahan. "Semua orang terpukau melihat salju yang turun di gurun. Salju bertahan selama satu hari, kemudian meleleh," kata Karim dilansir dari Tribunnews.

Ini merupakan kali kedua salju turun di Sahara. Sebelumnya tercatat, salju pernah turun di Gurun Sahara pada 18 Februari 1979 atau lebih dari 37 tahun yang lalu. Saat itu, badai salju terjadi lebih kurang selama sekitar satu jam. Satelit NASA juga menangkap citra turunnya salju di Sahara.

NASA Earth Observatory mengungkapkan, Enhanced Thematic Mapper Plus di Satelit Landsat 7 telah menangkap gambar-gambar salju turun di Sahara. Kondisi ketika salju menutupi area di Afrika Utara terlihat pada 19 Desember 2016 lalu, terutama di daerah dekat perbatasan Maroko dan Algeria, selatan kota Bouarfa dan barat daya dari Ain Sefra.

Gurun Sahara meliputi sebagian besar Afrika Utara. Sahara telah melalui pergeseran suhu dan kelembaban selama beberapa ratus tahun. Di wilayah ini, suhu musim panas biasanya berkisar 37 derajat celsius. Curah hujan yang sangat sedikit membuat daerah ini jarang sekali merasakan suhu yang dingin pada musim dingin. Meskipun saat ini Gurun Sahara sangat kering, ahli perpendapat gurun ini kembali menghijau 15.000 tahun lagi.
 
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Serbapedia 7 - All Rights Reserved
Modified by "C"
Serbapedia